
Jakarta -
Perusahaan yang bergerak di bisnis peternakan sapi dan ayam, PT Widodo Makmur
Perkasa Tbk (WMPP) telah resmi melakukan penawaran umum perdana saham di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten peternakan pertama di Indonesia yang
menerapkan proses bisnis terintegrasi dan memanfaatkan EBT ini berhasil meraup
dana segar Rp 707,04 Miliar.
CEO & Founder WMPP, Tumiyana menyebut langkah IPO dilakukan
untuk mengembangkan bisnis dan penguatan anak usaha. Menurutnya meski di tengah
pandemi Covid-19 industri pangan tidak pernah mengalami penurunan signifikan.
Adapun sekitar 19% hasil akan dipakai untuk injeksi ke anak perusahaan WMPP.
"Kami pakai untuk injeksi ke anak usaha, kami akan melakukan kerja sama operasi dengan perusahaan Australia untuk memperkuat ekosistem salah satu klaster bisnis supaya ke depan sustainability terjadi,"
ungkap dia dalam Graha Widodo Makmur Perkasa, Senin (6/12/2021)
Sementara itu, kata dia, sekitar 5% dari hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. WMP akan melakukan belanja modal sebesar Rp 10,8 triliun untuk 5 tahun ke depan, dan Rp 1,8 triliun pertahunnya. Capex ini ditujukan untuk membangun meningkatkan basis produksi dengan integrated farming seluas
30 ribu hektar di Sumatera, Sulawesi, Merauke. Dengan begitu WMP bisa berperan
dalam market
share di sektor protein.
"Ini persiapan kami untuk membangun fasilitas produksi supaya meningkatkan market share. Salah satu program integrated farming, di lahan
sekitar 30 ribu hektar yang menjadi tujuan besar perusahaan," tegas
dia.
Di samping sektor pertanian dan peternakan pertama, WMP juga merambah ke energi baru dan terbarukan. Menurut Tumiyana, pihaknya akan membangun solar panel sebesar 158 megawatt di area peternakan.
"Sudah membangun renewable energi dalam bentuk solar panel yang akan deliver pada Q-II tahun depan sebesar 38 megawat. Dan sekarang sudah terinstal 12 megawatt di Cianjur, di Wonogiri, di Wonosari. Tiga titik sudah terbangun," papar Tumiyana.
Di samping itu, WMMP juga telah melakukan digitalisasi perusahaan. Tumiyana mengatakan, WMPP melakukan distribusi melalui kanal-kanal digital.
"Kami menggandeng TaniHub dalam rangka mendevelop distribusi channel. How to handle company ke digitalisasi? Kami masih mengelola pabrik broiler itu sudah semua otomatis pakai handphone, untuk pakan dan kontrol, semua jadi satu," pungkasnya.